Obat Jantung Koroner - Penyakit jantung koroner (PJK) adalah jenis yang paling umum dari penyakit jantung. Menjadikan penyakit ini sebagai penyebab utama kematian di Amerika Serikat dan berbagai negara lainnya.
PJK terjadi ketika arteri yang memasok darah ke otot jantung menjadi mengeras dan menyempit. Hal ini disebabkan penumpukan kolesterol dan zat lain, yang disebut plak, di dinding arteri koroner. Penumpukan ini disebut aterosklerosis. Seiring perkembangannya, kurang darah dapat mengalir melalui arteri. Akibatnya, otot jantung tidak bisa mendapatkan darah atau oksigen yang dibutuhkan. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada (angina) atau serangan jantung. Sebagian besar serangan jantung terjadi ketika bekuan darah tiba-tiba memotong suplai darah di jantung, menyebabkan kerusakan jantung permanen.
Seiring waktu, PJK juga dapat melemahkan otot jantung dan berkontribusi terhadap gagal jantung dan aritmia . Gagal jantung berarti jantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh. Aritmia adalah perubahan dalam irama detak normal jantung.
Baik pria maupun wanita memiliki resiko terjadinya PJK, namun biasanya tidak terlihat pada pria yang lebih muda dari 40 atau pada wanita usia reproduksi. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi risiko PJK. Beberapa faktor risiko tersebut tidak dapat diubah, seperti riwayat keluarga, usia lanjut dan jenis kelamin, tetapi ada banyak orang lain yang dapat diubah atau dikendalikan, seperti merokok, olahraga, berat badan, kolesterol, tekanan darah, dan gula darah. Ada banyak faktor gaya hidup dan obat-obatan yang dapat membantu mengurangi risiko aterosklerosis, penyakit jantung koroner dan serangan jantung.
Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung, seperti:
PJK terjadi ketika arteri yang memasok darah ke otot jantung menjadi mengeras dan menyempit. Hal ini disebabkan penumpukan kolesterol dan zat lain, yang disebut plak, di dinding arteri koroner. Penumpukan ini disebut aterosklerosis. Seiring perkembangannya, kurang darah dapat mengalir melalui arteri. Akibatnya, otot jantung tidak bisa mendapatkan darah atau oksigen yang dibutuhkan. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada (angina) atau serangan jantung. Sebagian besar serangan jantung terjadi ketika bekuan darah tiba-tiba memotong suplai darah di jantung, menyebabkan kerusakan jantung permanen.
Seiring waktu, PJK juga dapat melemahkan otot jantung dan berkontribusi terhadap gagal jantung dan aritmia . Gagal jantung berarti jantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh. Aritmia adalah perubahan dalam irama detak normal jantung.
Baik pria maupun wanita memiliki resiko terjadinya PJK, namun biasanya tidak terlihat pada pria yang lebih muda dari 40 atau pada wanita usia reproduksi. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi risiko PJK. Beberapa faktor risiko tersebut tidak dapat diubah, seperti riwayat keluarga, usia lanjut dan jenis kelamin, tetapi ada banyak orang lain yang dapat diubah atau dikendalikan, seperti merokok, olahraga, berat badan, kolesterol, tekanan darah, dan gula darah. Ada banyak faktor gaya hidup dan obat-obatan yang dapat membantu mengurangi risiko aterosklerosis, penyakit jantung koroner dan serangan jantung.
Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner
Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung, seperti:
- Tidak merokok
- Menghindari perokok pasif (juga disebut lingkungan asap tembakau)
- Makan dengan baik
- Menjaga berat badan yang sehat
- Berolahraga secara teratur
- Menghindari tekanan darah tinggi
- Mengobati diabetes tapi masih mengalami peningkatan risiko
- Mengontrol kadar kolesterol Anda
Gejala Penyakit Jantung Koroner
Gejala yang paling umum dari penyakit jantung koroner adalah nyeri dada, namun penyakit jantung koroner juga bisa menyebabkan serangan jantung atau kematian mendadak tanpa ada tanda-tanda peringatan. Gejala serangan jantung adalah nyeri atau tekanan di dada yang dapat menyebar ke lengan, bahu, leher atau rahang. Ini sakit / tekanan juga mungkin datang dengan sesak napas, berkeringat, mual. Beberapa orang mengalami sakit perut, mual, sesak napas, palpitasi atau kelemahan tanpa nyeri dada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar